Wednesday, November 18, 2009

Kearsipan Sistem Abjad (alphabetic filing system)

Pengertian Kearsipan Sistem Abjad

Adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip berdasarkan abjad.
Contoh: Kearsipan Sistem Abjad.


Karton penyekat abjad Map ordner sistem abjad

Dalam penyusunannya setiap map (folder) menunjukkan nama korespondennya serta disusun berdasarkan abjad sesuai dengan warkat yang ada.

Sistem abjad ini merupakan sistem penyimpanan yang sederhana dan mudah dalam menentukan dokumen, dimana petugas bisa langsung ke file penyimpanan dan melihat huruf abjad, tanpa melalui alat bantu seperti indeks yang disebut juga dengan sistem arsip langsung (direct filing system)

Sistem abjad umumnya dipilih sebagai sistem penyimpanan arsip karena:

  1. Dokumen sering dicari dan diminta melalui nama.
  2. Petugas menginginkan agar dokumen dari nama yang sama.
  3. Jumlah langganan yang berkomunikasi banyak.
  4. Nama lebih mudah diingat oleh siapapun.

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM ABJAD :

  1. Kode
    Adalah tanda atau simbol yang dibubuhkan pada lembaran warkat. Kode ditulis dengan pensil pada lembaran warkat sebagai pedoman penyimpanan.
  2. Indeks
    Suatu daftar atau tabel yang dipergunakan dalam pekerjaan kearsipan.
  3. Mengindeks
    Kegiatan membagi nama/judul atas beberapa unit.
  4. Unit
    Bagian terkecil dari suatu nama/judul.
  5. Kode Arsip
    Diambil dari abjad pertama dari unit pertama.

Peraturan Mengindeks

Dalam sistem abjad, biasanya yang di indeks dan diberi kode adalah nama orang, perusahaan, instansi pemerintah serta organisasi/perhimpunan.

Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Nama Orang, dibedakan atas:

  1. Peraturan mengindeks nama orang Indonesia
    a.1. Nama Tunggal, yaitu nama yang terdiri dari satu kata diindeks sebagai mana nama itu ditulis.
    Contoh:

    a.2. Nama Ganda, adalah nama yang terdiri dari lebih satu kata diindeks berdasarkan nama akhir.
    Contoh:

    a.3. Nama keluarga, suku dan marga.
    Nama orang yang diikuti nama keluarga (Jawa), atau nama suku/marga/kaum (Minang, Batak, dll) diindeks berdasarkan nama keluarga, suku, marga, dll
    Contoh:

    a.4. Nama yang memakai singkatan di depan atau di belakang
    Contoh:

    a.5. Nama yang memakai gelar kebangsawanan, keagamaan, kesarjanaan dan kepangkatan.
    Contoh:

    a.6. Nama orang Indonesia dengan urutan kelahiran (orang Bali) diutamakan nama diri, diikuti urutan kelahiran dan gelar kalau ada.
    Contoh:

    a.7. Nama yang didahului nama Baptis, maka yang diindeks adalah nama aslinya.
    Contoh:

    a.8. Nama wanita yang diikuti nama suami, keluarga suami,atau nama orang tuanya termasuk nama yang memakai tanda hubung diutamakan nama suami, keluarga suami atau nama keluarganya.

    a.9. Nama yang memakai kata bin, binti, dan al. Diindeks menjadi satu nama dalam satu unit.
    Contoh:

    a.10. Nama orang yang masih memakai ejaan lama, diindeks berdasarkan nama dalam ejaan tersebut dan diberi Lembar penunjuk silang untuk melihat nama dalam ejaan baru
    Contoh:

  2. Peraturan mengindeks nama orang asing, yang dibedakan atas :
    b.1. Nama orang Barat, Jepang, India, Korea dan sejenisnya, diindeks berdasarkan nama keluarga dan biasanya terdapat setelah nama asli.
    Contoh:

    b.2. Nama orang Eropa yang memakai tanda penghubung, diindeks sebagai satu kata.
    Contoh:

    b.3. Nama ketiga (surname) orang barat yang diikuti dengan Prefiks (awalan) Seperti : A, D, Del, Dela, Des, L, Le, Mc, St, Fitzs, dll.
    Contoh:

    b.4. Nama orang Cina dan Korea. Diindeks tetap nama keluarga, karena nama keluarga berada di depan nama
    Contoh:

Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Nama Perusahaan

  1. Nama perusahaan pada umumnya
    Nama perusahaan, toko, kantor, yang diutamakan adalah nama yang dipentingkan baru diikuti jenis badan hukum atau kegiatannya.
    Contoh :
  2. Nama Bank atau Perusahaan yang disingkat
    Harus diperpanjang kemudian diindeks sesuai nama.
    Contoh :
  3. Nama perusahaan yang terdiri dari angka dan nama perusahaan yang menggunakan huruf, dan yang memakai tanda penghubung.
    Contoh :
  4. Nama badan usaha yang bergerak dibdang pendidikan
    Contoh :

Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Instansi Pemerintah

  1. Nama Instansi/Lembaga Pemerintah
    Yang diindeks adalah nama pokok dari instansinya, sifat organisasinya ditempatkan dalam kurung, tapi bila sifat organisasi diiringi nama tunggal, maka sifat organisasi ikut diindeks mengutamakan nama pokok organisasi.
    Contoh :
  2. Nama Instansi Negara Asing
    Diindeks unit politik negara yang bersangkutan.
    Contoh :

Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Nama Organisasi dan Perhimpunan

Diindeks kata pengenal terpenting dari nama itu dan sifat organisasi ditempatkan pada unit terakhir.
Contoh :

Merancang Daftar Klasifikasi

Dalam merancang klasifikasi abjad nama-nama dikelompokkan atas 4 kelompok, yaitu:

  1. Nama Perorangan
  2. Nama Perusahaan
  3. Instansi Pemerintah
  4. Nama Organisasi dan Perhimpunan

Setelah nama diindeks kemudian surat-surat diklasifikasikan berdasarkan abjad mulai dari A sampai Z, tapi bila terdapat sejumlah nama yang sama maka penyusunan dilakukan berdasarkan huruf kedua, ketiga dan seterusnya.

Contoh :

A, B, C,…………………………………Z

Aa, Ab, Ac, ……………………………Az

Aba, Abb, Abc, ………………………Abz

Aca, Acb, Acc, …………………………Acz

Bila nama-nama telah diindeks itu disusun dan dikelompokkan berdasarkan abjad, maka nama-nama tersebut dapat diurut sbb :

Aan,Jamaan Baenulhaq Carli Dahrul
Abas,Abdul Bainulhakim Carlianis Darman,Iskandar
Abbas,Yasir Badrianus Channe Dasman,Yusar
Abdul,Yadi Badri,Mutia Cherry,Retno Dirman,Asri

Jenis Perlengkapan Sistem Abjad

Jenis-jenis peralatan kearsipan sistem abjad adalah :

  1. Filling Cabinet

  2. Guide

  3. Map Folder

  4. Kotak Sortir

  5. Kartu Indeks

Prosedur Penyimpanan Arsip

Langkah-langkah/prosedur penyimpanan arsip:

  1. Pengumpulan Surat
    Surat-surat yang berasal dari berbagai unit organisasi dikumpulkan pada bagian kearsipan.
  2. Memeriksa
    Petugas memeriksa apakah surat memang sudah benar-benar akan disimpan, dengan melihat adanya tanda “perintah simpan” (release mark) yang diterapkan oleh atasan di atas surat bersangkutan. Atau petugas memang yakin bahwa surat sudah selesai diproses dan boleh disimpan.

  3. Mengindeks
    Memilih nama yang akan dipakai sebagai identitas penyimpanan dan kemudian menguraikannya menjadi unit-unit untuk keperluan mengabjad.
    Untuk surat masuk, yang dapat diindeks adalah nama pengiriman atau nama penanda tangan surat.

    Contoh:
    Nama Badan Pengirim adalah PT Waringin, dan penandatangannya adalah Sukoco Katim, SH. Biasanya yang dipilih sebagai indeksnya adalah Nama Badan, karena cendrung tidak berubah dibanding dengan nama penandatangan surat, kecuali surat perorangan.

    Cara Mengindeks:
    PT.Waringin Indeks Waringin PT
    Surat ini akan disimpan pada abjad W dan label mapnya adalah W.

  4. Memberi Kode
    Pada langkah ini nama atau kata tangkap yang sudah diindeks sebagai unit-unit diberi tanda. Misalnya, lingkaran dengan warna merah dan angka 1 untuk unit 1,angka 2 untuk unit 2 dan angka 3 unit 3 dan seterusnya.

    Dengan adanya tanda ini petugas dapat menempatkan surat di dalam map yang sudah ada, atau membuatkan map individu baru bila surat-suratnya baru dipindahkan dari map campuran karena jumlah suratnya sudah lebih dari 5 pucuk.

    Dengan adanya tanda/kode juga memudahkan petugas mengembalikan surat ke dalam laci, bila surat keluar karena dipinjam.

  5. Menyortir
    Adalah mengelompokkan surat kedalam kelompok abjad masing masing, agar memudahkan petugas mengerjakan langkah terakhir yaitu menyimpan. Sortir ini penting untuk surat-surat yang banyak, kalau suratnya sedikit (tidak lebih dari 25 pucuk) tidak perlu dilakukan sortir. Dengan adanya sortir, petugas didalam menyimpan surat tidak perlu pulang-balik dari meja ke almari arsip, tapi dapat menyimpannya perkelompok abjad.
  6. Menempatkan
    Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati hati. Kalau tejadi kekeliruan menempatkan surat pada map yang bukan seharusnya maka surat tersebut dapat disebut hilang. Bila volume surat yang disimpan cukup banyak, maka pencarian kembali akan sukar dilakukan.
  7. Pemeliharaan, perawatan, penyiangan dan pemusnahan menurut peraturan yang berlaku.

Prosedur Penemuan Kembali (Finding)

Jika ada pihak lain yang meminta/meminjam arsip yang disimpan, maka petugas arsip menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menanyakan jenis arsip yang akan dipinjam.
  2. Menentukan kode berdasarkan nama yang telah di indeks.
  3. Mengambil arsip dari tempat penyimpanan dan menggantinya dengan bon pinjaman (out slip) bila yang dipinjam 1 lembar arsip. Jika yang dipinjam 1 folder harus dibuat out foldernya.

    Contoh surat out slip:

    Cara penyimpanan dan penemuan kembali arsip dalam lemari arsip sistem abjad.
    Misalnya:
    Surat diterima dari langganan Sukri Ahmad, diindeks menjadi Ahmad,Sukri
    Setelah diindeks kodenya adalah A atau Ah , maka surat di simpan di dalam laci A-Z, di belakang guide A, di dalam folder A.

    Jika kodenya dibuat Ah, maka surat dapat disimpan di dalam laci ABC, di belakang guide A, di dalam folder Ah .
    Atau di dalam laci A, di belakang guide A, di dalam folder Ah bagi yang membuat laci-laci sebanyak abjad. Begitu juga dalam penemuan kembali arsip.

  4. Menyerahkan arsip kepada peminjam
    Arsip yang diinginkan diberikan kepada peminjam.
kutipan Posted by: putrinet

contoh kearsipan

V I S I T O R



VISITOR JIK STATIS BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR



Pembangunan visitor jik statis ditujukan untuk menunjang pelayanan informasi kearsipan kepada masyarakat pengguna, adapun dasar-dasar opersional database yang digunakan untuk visitor ini sama strukturnya dengan JIK pengelolaan arsip statis, perbedaan hanya terletak pada model tampilan yang digunakan oleh pengelola (admin) dengan pengguna secara umum.





Tujuan perbedaan tampilan adalah untuk mempermudah dalam operasional manajemen JIK secara umum, adapun gambaran singkat visitor adalah sebegai berikut, setelah program aplikasi visitor dijalankan akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini :

Dari tampilan APLIKASI VISITOR, dimulai dari frame kretria pencarian proses pencarian arsip dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

Kita menuju ke menu Kriteria Pencarian seperti pada gambar di bawah ini :

Selanjutnya kita pilih kriteria pencarian apa yang akan kita pilih.

Misal kita mencari arsip berdasarkan kode klasifikasi , langkah-langkahnya sbb : Kita klik / ceck bok pada kotak kode klasifikasi : contoh

Klik ceck bok Kode Klasifikasi , setelah kita klik ceck bok lalu kita klik tombol disebelah kanannya maka akan keluar tampilan seperti pada gambar di bawah ini :

Selanjutnya kita pilih kode klasifikasi apa yang akan kita pilih, missal kita pilih klasifikasi 000 ;

Klik pada baris 0000000 lalu tekan Ok selanjutnya akan keluar tampilan seperti gambar dibawah :

Maka akan secara otomatis kode klasifikasi sudah masuk ke dalam menu, selanjutnya untuk memulai pencarian klik Search maka akan tampil menu informasi seperti pada gambar di bawah ini :

Dari tampilan menu tersebut menunjukkan informasi hasil pencarian arsip berdasarkan kode klasifikasi yang antara lain meliputi :

- Jumlah / record arsip klasifikasi 000 keseluruhan ada 156 record (yg ada dlm server)

- Asal Arsip dari mana, subyeknya apa, uraian dan gedung tempat penyimpanan arsip tersebut

- Jenis dari arsip tersebut ( audio, image/foto, video dan teks) sperti pada kota di atas

Untuk melihat dan mencari arsip berdasarkan kode klasifikasi yang lainnya cukup kita klik tombol panah (kanan atas) seperti pada gambar maka secara otomatis keterangan dari arsip tersebut akan keluar seperti pada gambar dibawah ini :

Selanjutnya kita pilih jenis arsip apa yang akan kita cari, missal kita akan mencari jenis arsip yang jenisnya teks klik tombol teks (button audio, image, video, teks) maka akan keluar tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

Untuk membuka dan melihatnya hasil pencarian selanjutnya klik nama file seperti pada gambar di atas Maka akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini : (tunggu proses sampai selesai)

Note : Apabila arsip yang kita cari tidak keluar langkah-langkahnya ( Tekan tombol keyboard ALT + TAB bersamaan maka akan keluar tampilah seperti pada gambar dibawah ini, lalu klik gambar tersebut )

Setelah kita klik gambar ini maka akan keluar tampilan atau arsip yang kita cari seperti pada gambar di bawah ini Selanjutnya bila kita ingin pindah ke halaman selanjutnya klik tombol atau tombol

Untuk pencarian arsip dengan kreteria yang lain pada prinsipnya sama seperti pada langkah -langkah diatas :

Misal criteria asal arsip, klik ceck bok asal arsip lalu klik tombol kanannya asal arsip

maka akan keluar tampilan seperti pada gambar dbawah ini :

Pilih asal arsip tersebut kik tombol OK bila ingin membatalkan klik tombol batal Stelah kita klik OK maka akan keluar tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

lalu kilk search maka akan keluar tampilan seperti dibawah ini :

Selanjutnya untuk pencarian kita ikuti seperti langkah-langkah diatas seperti kalau kita cari dengan kode klasifikasi.

Bila kita ingin mencari arsip, missal berdasarkan Uraian, Klik ceck boks Uraian lalu lalu kita ketikan beberapa kata berdasarkan buku daftar inventaris arsip lalu kilik search ,

dari tampilan gambar diatas lalu kita pilih jenis arsipnya ( audio, image/foto, video dan teks) lalu kita klik nama filenya

Selanjutnya akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini :

Atau kemungkinan langsung tampil, Bila arsip yang kita cari belum mau tampil seperti gambar dibawah ini tekan tombol keyboard ALT + TAB bersamaan lalu kikl gambar dibawah ini :

maka akan keluar tampilan pada gambar dibawah ini :

Bila ingin membaca dan memperbesar tampilan klik tombol Bila ingin keluar klik tombol, Bila ingin pindah halaman selanjutnya klik atau tombol

Bila ingin menampilkan halaman yang banya klik tombol Thumbnail maka akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini :

Bila ingin memperbesar tampilan klik tombol atau tombol Bila ingin keluar dari program ini klik tanda X di pojok kanan atas Selanjutnya bila ingin keluar dari AOLIKASI JIK tekan Tombol ALT + tombol huruf X bersamaan.